Selasa, 11 November 2014

SISTEM PEREDARAN DARAH

Gambar  : Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Setelah melalui proses pencernaan, sari-sari makanan diserap oleh tubuh dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah. Tidak hanya sari-sari makanan, darah juga mengangkut oksigen, karbon dioksida, air dan zat-zat lainnya ke seluruh tubuh. Untuk itu, tubuh kita memerlukan sistem yang melakukan fungsi tersebut yang dinamakan sistem peredaran darah.

1. Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah

Organ penyusun sistem peredaran darah ada dua bagian utama yaitu meliputi pembuluh darah dan jantung.

a. Pembuluh Darah

Pembuluh darah kita terdiri atas pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pembuluh darah akan bercabang membentuk pembuluh yang lebih halus, yang disebut pembuluh kapiler. Pada bagian ujung pembuluh ini, pembuluh nadi dan pembuluh balik saling bertemu. Oleh karena itu, pembuluh darah kita merupakan pembuluh darah tertutup. Darah kita selalu beredar atau berada di dalam pembuluh darah.

1. Pembuluh Nadi

Pembuluh nadi merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh nadi paling besar adalah nadi yang paling dekat dengan jantung, disebut nadi besar (aorta). Aorta bercabang-cabang membentuk pembuluh nadi yang disebut arteri. Arteri masih bercabang menjadi nadi yang kecil disebut arteriol. Pada ujung arteriol terbentuk banyak percabangan yang sangat lembut dan membentuk anyaman pembuluh, disebut kapiler arteri.

Dari jantung keluar pembuluh nadi besar, melengkung, dan membentuk percabangan ke tubuh bagian atas dan bawah. Pada daerah ini terdapat tiga cabang pembuluh nadi yang mengalirkan darah ke bagian kepala dan tangan.

2. Pembuluh Balik

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.



Tabel Perbedaan Pembuluh Arteri dan Pembuluh Vena

b. Jantung

Jantung (bahasa Latin: cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

1. Struktur Jantung
Jantung dibagi menjadi dua rongga (rongga kiri dan rongga kanan) oleh dinding otot yang disebut septum. Dua rongga terdiri dari masing-masing dua kamar. Bilik atas disebut atrium dan yang bawah disebut ventrikel. Rongga kanan menerima darah de-oksigen dari berbagai bagian tubuh (kecuali paru-paru) dan memompanya ke paru-paru, sedangkan rongga kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru, yang dipompa ke seluruh tubuh. Mari kita membahas anatomi organ yang menakjubkan ini secara rinci.

Bagian luar Meliputi –
Perikardium: Jantung dan akar pembuluh darah utama dikelilingi dan tertutup oleh struktur seperti kantung yang disebut perikardium. Ini terdiri dari dua bagian – fibrosa perikardium luar, terbuat dari jaringan ikat fibrosa padat dan membran dalam berlapis ganda (parietal dan viseral perikardium). Serat perikardium melekat pada tulang belakang, diafragma dan bagian lain dari tubuh, oleh ligamen. Membran berlapis ganda terdiri dari lapisan dalam disebut perikardium viseral, lapisan luar disebut perikardium parietal (fusi perikardium fibrosa) dan rongga perikardial (antara dua lapisan), yang berisi cairan serous – cairan perikardial. Cairan ini membantu dalam mengurangi gesekan yang disebabkan oleh kontraksi jantung.
Dinding Jantung: Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan jaringan – epikardium luar, tengah miokardium dan endokardium bagian dalam. Fungsi epikardium luar sebagai lapisan pelindung terluar, yang mencakup kapiler darah, kapiler getah bening dan serabut saraf. Hal ini mirip dengan perikardium visceral, dan terdiri dari jaringan ikat tertutup oleh epitel (jaringan membran yang meliputi organ internal dan permukaan internal lain dari tubuh). Lapisan dalam yang disebut miokardium, yang merupakan bagian utama dari dinding jantung, terdiri dari jaringan otot jantung. Jaringan ini bertanggung jawab untuk kontraksi jantung, yang memfasilitasi memompa darah. Di sini, serat otot dipisahkan dengan jaringan ikat yang kaya disertakan dengan kapiler darah dan serabut saraf. Lapisan dalam disebut endokardium, dibentuk dari jaringan epitel dan ikat yang mengandung banyak serat elastis dan kolagen (kolagen adalah protein utama jaringan ikat). Jaringan-jaringan ikat mengandung pembuluh darah dan serat otot jantung khusus yang disebut serat Purkinje.
Bilik Jantung: Seperti yang telah dibahas sebelumnya, jantung manusia memiliki empat ruang, ruang atas dikenal sebagai atrium kiri dan kanan, dan ruang bawah disebut ventrikel kiri dan kanan. Dua pembuluh darah yang disebut vena kava superior dan vena kava inferior, masing-masing membawa darah terdeoksigenasi ke atrium kanan dari bagian atas dan bagian bawah tubuh. Atrium kanan memompa darah ini ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Ventrikel kanan memompa darah ini melalui katup pulmonal ke arteri pulmonalis, yang membawanya ke paru-paru (untuk mendapatkan kembali oksigen). Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui pembuluh darah paru, dan memompa ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid atau mitral. Ventrikel kiri memompa darah ini melalui katup aorta ke berbagai bagian tubuh melalui aorta, yang merupakan pembuluh darah terbesar dalam tubuh. Otot-otot jantung juga disertakan dengan darah beroksigen melalui arteri koroner. Atrium dengan berdinding tipis, dibandingkan dengan ventrikel. Ventrikel kiri adalah yang terbesar dari empat bilik jantung, dan dindingnya memiliki ketebalan setengah inci.
Katup Jantung: Pada dasarnya katup dalam jantung dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis – katup atrioventrikular atau kaninus dan katup semilunar. Yang pertama adalah katup antara atrium dan ventrikel, sedangkan yang kedua berada di bagian bawah ventrikel. Katup trikuspid dan bikuspid (mitral) katup atrioventrikular, dan katup paru dan aorta adalah katup semilunar. Katup ini memungkinkan darah mengalir hanya dalam satu arah dan mencegah arus balik. Jantung memompa darah manusia sekitar lima liter per menit.

2. Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
Jantung bekerja melalui menkanisme secara berulang dan berlangsung terus menerus yang juga disebut sebagai sebuah siklus jantung sehingga secara visual atau disebut sebagai denyut jantung. Melalui mekanisme berselang – selang, jantung berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian darah. Secara siklus, jantung melakukan sebuah periode sistol yaitu periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah), dan periode diastole yaitu periode yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.
Sel otot jantung melakukan kontraksi dengn tujuan untuk memompa darah yang dicetuskan oleh sebuah potensi aksi da menyebar melalui membrane sel otot. Ketika melakukan kontraksi, jantung menjadi berdenyut secara “berirama”, hal ini akibat dari adanya potensi aksi yang ditimbulkan oleh kegiatan dari jantung itu sendiri. Kejadian tersebut diakibatkan karena jantung memliki sebuah mekanisme untuk mengalirkan listrik yang ditimbulkannya sendiri untuk melakukan kontraksi dan memompa dan melakukan relaksasi. Mekanisme aliran listrik yang menimbulkan aksi tersebutdipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+ dan Ca++. Sehingga apabila didalam tubuh terjadi gangguan pada kadar elektrolit tersebut maka akan menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia.
Otot jantung menghasilkan arus listrik dan disebarkan ke jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan – cairan yang dikandung oleh tubuh. Sehingga sebagian kecil aktifitas listrik ini mencapai hingga ke permukaan tubuh misalnya pada permukaan dada, punggung atau pada pergelangan atas tangan, dan hal ini dapat dideteksi atau direkam dengan menggunakan alat khusus yang disebut dengan ElectroKardioGram (EKG). Jadi fungsi EKG adalah merekam aktifitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang muncul hingga mencapai permukaan tubuh. Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Ini disebabkan oleh karena adanya aktivitas listrik yang dapat memicu aktivitas secara mekanis, sehingga apabila terjadi kelainan pola listrik, maka biasanya juga akan disertai adanya kelainan mekanis atau otot jantung manusia.
Setiap darah yang kehabisan oksigen dan mengandung terlalu banyak darah kotor (carbondiocsida), dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar untuk menuju ventrikel kanan. Hal ini berlangsung setelah pada atrium kanan terisi darah, yang selanjutnya mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Selanjutnya dipompa melalui katub pulmoner ke dalam arteri pulmonalis dan menuju ke paru-paru. Dari paru-pari darah mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil yang disebut kapiler, dan mengelilingi kantong udara pada paru-paru dan menyerap oksigen untuk melepaskan karbondioksida guna mengalirkan darah ke dalam vena pulmonalis menju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Ketika darah berada pada atrium kiri, selanjutnya didorong menuju ventrikel kiri, da selanjutnya akan memompa darah bersih melalui katup aurta masuk ke dalam aorta yang merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia. Pada darah yang kaya oksigen tersebut kecuali pada paru-paru, maka disediakan untuk kepentingan seluruh tubuh manusia.

3. Fungsi Jantung

Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru-paru. Hal ini berarti bahwa fungsi jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa darah pada manusia. Pada saat itu jantung menyediakan oksigen darah yang cukup dan dialirkan ke seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh darih hasil metabolisme (karbondioksida). Sehingga untuk melaksanakan fungsi tersebut jantung mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan selanjutnya memompanya ke paru-paru, dengan cara darah pada jantung mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Pada jantung darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari paru-paru dipompa ke jaringan seluruh tubuh manusia.
Bertambahnya usia seseorang, akan sangat berpengaruh terhadap fungsionalitas jantung itu sendiri. Hal ini berarti karena jantung bekerja secara terus menerus selama manusia hidup, akan berpengaruh terhadap kemampuan fungsi jantung secara berangsur akan mengalami penurunan. Dan hal ini akan semakin drastis penurunan fungsi jantung apabila terdapat keadaan lain yang mempengaruhi fungsi jantung itu sendiri. Misalnya terjadi infeksi otot jantung atau selaput otot miokarditis atau perikarditis, berkurangnya oksigen karena penyempitan pembuluh darah yang menyuplainya sering disebut sebagai penyakit jantung koroner, bertambahnya massa otot karena meningkatnya tekanan, dan sebagainya.
4. Fungsi Tekanan Darah
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

Tekanan sistolik

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung.[1] Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.
Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg.

Tekanan diastolik

Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut jantung.