Selasa, 20 Mei 2014

Ilmu_Penting

TUMBUHAN PAKU


Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembab. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan floem).

Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. 
Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunannya daun paku dibedakan menjadi mikrofil dan  makrofil. Dimana daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel. Sedangkan daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.

Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi dua, yaitu daun tropofil dan daun sporofil. Dimana daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Sedangkan daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.

Spora dibentuk di dalam sporangium (kotak spora) yang terkumpul di dalam suatu badan yang disebut sorus yang terletak di bawah permukaan daun sporofil, berupa bintik-bintik kuning, cokelat, atau cokelat kehitaman. Sewaktu masih muda, sorus dilindungi oleh selaput tipis yang disebut indisium.

Reproduksi Tumbuhan Paku


Reproduksi tumbuhan paku berlangsung secara metagenesis. Reproduksi vegetatif dengan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh tumbuhan paku. Jadi, tumbuhan paku merupakan tumbuhan dalam fase sporofit (penghasil spora). Reproduksi generatif terjadi melalui peleburan antara spermatozoid dan ovum yang dihasilkan oleh protalium. Jadi, protalium yang berbentuk talus merupakan fase gametofit (penghasil  gamet).

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan atas 3 golongan, yaitu :
  • Paku homospora (isospora), yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu macam ukuran spora. Contoh: Lycopodium sternum (paku kawat)
  • Paku heterospora (anisospora), yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu mikrospora (berkelamin jantan yang berukuran kecil) dan makrospora (spora berkelamin betina yang berukuran besar). Contoh: Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella (paku rane).
  • Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, tetapi jenis kelaminnya berbeda. Satu berjenis kelamin jantan dan yang lain berjenis kelamin betina. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).
Sedangkan menurut penggolongan dalam taksonomi, tumbuhan paku dibagi kedalam  beberapa divisi, yaitu:
  • Paku kawat (Lycophyta), memiliki daun yang kecil, tidak bertangkai, batang menyerupai kawat dengan akar yang bercabang. Sporangium terdapat pada sisi daunn yang berkumpul membentuk kerucut yang disebut strobilus. Contoh: Lycopodium clavatum, Lycopodium sp. (paku tanduk rusa) dan selaginela sp.
  • Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis paku yang berdaun kecil seperti selaput dan tersusun melingkar. Batangnya mirip daun cemara berongga, dan tumbuh tegak. Umumnya jenis paku ini hidup di dataran tinggi. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).
  • Paku purba (Psilophyta), sebagian besar jenisnya telah punah. Tumbuhan ini belum memiliki daun dan akar batangnya bercabang menggarpu dengan sporangium terdapat pada ujung cabangnya, dan telah memiliki berkas pengangkut. Contoh: Psilotum nodum, Rhynia major.
  • Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis paku yang banyak dijumpai. Umumnya disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar dan mudah menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil. Contoh: Azolla pinnata (paku sampan), Marsilea crenata (semanggi), Adiantum cenuatum (suplir) dan Asplenium nidus (paku sarang burung). 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar