Rabu, 08 Oktober 2014

Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dan Penanggulangannya

Zat adiktif dan psikotropika sangat berguna untuk pengobatan. Namun, penyalahgunaannya sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kecanduan dan penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kematian. Dengan kata lain, orang yang menggunakan zat adiktif dan psikotropika telah membunuh dirinya sendiri secara perlahan.

Karena dapat menimbulkan kecanduan, para pemakainya dapat melakukan apa saja untuk mendapatkan obat yang diinginkannya. Hal ini tentu menimbulkan masalah bagi dirinya dan orang sekitarnya. Beberapa masalah itu antara lain sebagai berikut :
  1. Pecandu akan kekurangan gizi, tidak segar, mata cekung, dan tatapan matanya kosong.
  2. Pecandu narkoba sering mengalami sakit karena kekurangan gizi. Penyakit yang umum dialami adalah radang, terutama kulit, alat pernapasan, dan saluran kemih. Pemakai alkohol dapat mengalami gangguan lambung. Perokok dapat mengalami gangguan kerongkongan dan paru-paru. Pengisap obat dapat mengalami pembengkakan saluran napas di hidung. Obat yang disuntikkan dapat merusak pembuluh darah dan peradangan meluas keseluruh tubuh.
  3. Pecandu sering mengalami masalah kejiwaan, misalnya daya ingat lemah, kepribadian terganggu, sukar bergaul, mudah marah, gelisah, dan menjauh dari lingkungan sosial.
  4. Obat-obat itu berharga mahal sehingga pemakainya akan menjual apa saja yang dimilikinya. Jika barang-barangnya telah habis, para pecandu tidak segan-segan mengambil milik orang lain.
  5. Pemakaian jarum suntik yang bergantian oleh para pecandu dapat menimbulkan infeksi dan penularan penyakit.


Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika

Zat adiktif dan psikotropika (narkoba) sangat berbahaya jika disalahgunakan. Zat adiktif dan psikotropika boleh digunakan untuk pengobatan dan harus di bawah pengawasan dokter yang berwenang.

Masalaha penyalahgunaan narkoba menjadi masalah yang kompleks sehingga tidak mudah ditangani. Penanganannya harus melibatkan banyak pihak, anatara lain keluarga, sekolah, dan Badan Koordinasi Pelaksana (Bakolak).

Anak-anak yang hidup dalam keluarga yang kurang harmonis banyak yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, pengobatan dan rehabilitasi korbhan narkoba harus dimulai dari keluarga. Korban narkoba jangan dikucilkan dari keluarga. Akan tetapi, keluarga harus memerhatikan korban narkoba dan memberikan pengertian mengenai akibat buruk yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba. Jika korban diobatkan kerumah sakit atau pusat rehabilitas, keluarga harus memberikan pengertian kepada korban sehingga ia sadar dalam menjalani pengobatan dan rehabilitasi. Dengan demikian, diharapkan korban tidak terjerumus lagi setelah sembuh.

Jika korban seorang siswa, pihak sekolah harus bertindak bijaksana. Pihak sekolah jangan langsung menghukum siswa. Pihak sekolah harus menyelidiki penyebab siswa terlibat narkoba dan mengkonfirmasikan hasil temuannya dengan pihak keluarga. Korban narkoba harus diperlakukan seperti orang sakit yang membutuhkan pertolongan bukan penjahat yang harus mendapat hukuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar