Minggu, 22 Maret 2015

ILMU FILSAFAT - Part I

PENGENALAN FILSAFAT

Filsafat secara etimologis berasal dari bahasa Yunani philosophia, philos artinya suka, cinta atau kecenderungan pada sesuatu, sedangkan sophia artinya kebijaksanaan. Secara sederhana filsafat dapat diartikan cinta atau kecenderungan pada kebijaksanaan.

Ada beberapa definisi filsafat yang telah diklasifikasikan berdasarkan watak dan fungsiny sebagai berikut :
  1. filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang diterima secara tidak kritis (arti informal).
  2. filsafat adalah suatu  proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi (arti formal). 
  3. Filsafat adalah usaha mendapatkan gambaran keseluruhan, Artinya filsafat berusaha mengkombinasikan hasil bermacam- macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam (arti spekulatif).
  4. filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. Corak filsafat yang demikian ini dinamakan juga logosentrisme.
  5. filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung, yang mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
berpikir kefilsafatan memiliki karakteristik tersendiri yang dapat dibedakan dari bidang ilmu lain. Beberapa ciri berpikir kefilsafatan dapat dikemukakan sebagai berikut :
  1. Radikal, artinya berpikir sampai keakar-akarnya, hingga sampai pada hakikat atau substansi yang dipikirkan.
  2. Universal, artinya pemikiran filsafat menyakut pengalaman umum manusia. Kekhususan berpikir kefilsafatan menurut Jaspers terletak pada aspek keumumannya.
  3. Konseptual, artinya merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia. Misalnya : apakah kebebasan itu?
  4. Koheren dan konsisten (runtut). Koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis. Konsisten artinya tidak mengandung kontradiksi.
  5. Sistematik, artinya pendapat yang merupakan uaraian kefilsafatan itu harus saling berhubungan secara teratur dan terkandung adanya maksud atau tujuan tertentu.
  6. Komprehensif, artinya mencakup atau menyeluruh. Berpikir secara kefilsafatan merupakan usaha untuk menjelaskan alam semesta secara keseluruhan.
  7. Bebas, artinya sampai batas-batas yang luas, pemikiran filsafat boleh dikatakan merupakan hasil ppemikiran yang bebas, yakni bebas dari prasangka-prasangka sosial, historis, kultural, bahkan relijius.
  8. Bertanggung jawab, artinya seseorang yang berfilsafat adalah orang yang berpikir sekaligus bertanggung jawab terhadap hasil pemikirannya, paling tidak terhadap hati nuraninya sendiri.
DAFTAR PUTAKA

Bagus, Laurens. 2000. kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia
Bochenski, J,M, 1972. Philosophy. New York: Harper & Row

Tidak ada komentar:

Posting Komentar