KAPITA SELEKTA
Musyabirah
1316042037
PRODI PENDIDIKAN IPA
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2015/2016
ANALISIS JURNAL
INTERNASIONAL
JUDUL ASLI :
Mathematical Problem Solving of Study by Approach Behavior Learning
Theory
JUDUL
TERJEMAHAN :
Pemecahan Masalah Matematika pada Siswa dengan Pendekatan
Perilaku Belajar Teori
NAMA
PENULIS JURNAL :
Drs. LA Misu, M.Pd
NAMA
JURNAL :
International Journal of Education and Research (IJER) ISSN (Print): 2201-6333
ISSN (Online): 2201-6740Vol.2
No.10 2014
NAMA
ANALIS/ NIM :
Musyabirah /
1316042037
|
A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya,
proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran menggunakan pembelajaran
langsung, tetapi hasil yang diperoleh siswa kurang memuaskan. Hal ini dilihat
dari hasil siswa menjawab, dimana siswa kurang mampu memecahkan masalah dalam membuktikan
teorema. Membuktikan teorema adalah salah satu tingkat tinggi matematika. Untuk
membuktikannya membutuhkan keterampilan dan penalaran yang tinggi.
Pemecahan
masalah adalah bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena
dalam proses belajar, siswa akan memperoleh pengalaman dengan menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diselenggarakan untuk diterapkan
kepemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan hasil surveia matematika dan
pendidikan sains di Bandung, yang disponsori oleh JICA (Tim MKPBM, 2001:83)
bahwa pemecahan masalah matematika adalah salah satu kegiatan matematika yang
dianggap penting oleh para guru dan siswa di semua tingkatan dari SD hingga
sekolah tinggi. Namun, hal ini dianggap paling sulit untuk belajar dan begitupun
bagi guru dalam mengajar. Sebuah isu biasanya mencakup situasi yang mendorong
seseorang untuk menyelesaikannya, tetapi belum diketahui bagaimana untuk
mengatasinya. Oleh karena itu, tugas guru bukan hanya mengajar untuk siswa,
tetapi juga membantu siswa belajar konsep utama dan memecahkan masalah dengan
berpikir kritis, logis, sistematis dan tersusun.
Dengan
demikian, akan mencari model yang cocok sehingga memungkinkan proses
pembelajaran dan dapat memenuhi hasil belajar siswa. Penelitian ini berfokus
pada kemampuan memecahkan masalah matematika untuk mencari solusi dari
matematika dengan pendekatan secara teratur.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
langkah-langkah pemecahan masalah matematika siswa melalui Teori Belajar jenis
Modifikasi Perilaku dengan Number Heads Together?
2.
Apakah
model pembelajaran perilaku dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses
belajar dan hasil belajar siswa?
C. LANDASAN
TEORI
Menurut
Skinner (di Budayasa, 1998:14) prinsip yang paling penting dari perilaku
belajar teori adalah bahwa perubahan perilaku sesuai dengan konsekuensi
langsung dari perilaku tersebut. Konsekuensi yang tidak menyenangkan akan
memperkuat perilaku, sedangkan konsekuensi yang tidak menyenangkan untuk
melemahkan perilaku. Dengan kata lain, konsekuensi menyenangkan akan
meningkatkan frekuensi seseorang melakukan perilaku yang sama, sedangkan
konsekuensi yang tidak menyenangkan akan menurunkan frekuensi seseorang
melakukan perilaku yang sama.
D. METODOLOGI
PENELITIAN
1.
Subyek Penelitian
Subyek
penelitian ini adalah siswa dari Teori Nomor Program Pendidikan Matematika
dengan jumlah 40 orang.
2.
Pelaksanaan Penelitian
Ada dua tahap
dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu: (1) penyusunan sintaks model
pembelajaran perilaku, (2) penyusunan pedoman observasi dan (3) penerapan model
perilaku uji coba pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Matematika.
Persiapan
perilaku model pembelajaran sintaks mengacu pada perilaku teori yang
dikembangkan oleh Skinner dan
pemecahan masalah teori oleh Dodson
dan Hollander. Semenntara pedoman
mengacu pada lembar observasi Gagne teori bahwa perubahan dalam perilaku adalah
hasil dari pembelajaran dalam mengambil bentuk: (1) informasi verbal, (2)
keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) sikap dan (5) keterampilan
motorik.
E. HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Penelitian
Berdasakan hasil dari belajar teoritis tindakan dapat
dikembangkan terstruktur dari jenis modifikasi perilaku pembelajaran kooperatif
dengan Numbered Heads Together sehubungan dengan pemecahan masalah matematika
dalam kursus Nomor Teori sebagai berikut:
Tabel : lembar
observasi untuk mengukur proses pelaksanaan pembelajaran tingkah laku
KODE ETIK PERILAKU
SISWA DARI LEMBAR
OBSERVASI DALAM MATERI PENELITIAN
|
||
No
|
Dimensi
|
Kegiatan Siswa
|
1
|
Informasi
|
Menyajikan materi baik secara lisan maupun secara
tulisan dengan sesuai
|
2
|
Kecakapan
|
a.
Menguasai materi
yang disampaikan
b.
Bisa
menyelesaikan masalah sesuai dengan konsep
|
3
|
Kognitif
|
Langkah-langkah dalam urutan konsep presentasi
|
4
|
Sikap
|
a.
Menanggapi
masalah dengan tenang dan bertanggung jawab
b.
Menerima
saran/pendapat dari anggota kelompok lainnya
|
5
|
Keterampilan
|
Menyelesaikan masalah atau memberikan contoh untuk
kelas
|
KODE ETIK PERILAKU SISWA DARI LEMBAR OBSERVASI SETELAH BELAJAR
|
||
No
|
Dimensi
|
Kegiatan Siswa
|
1
|
Informasi
|
Memberikan pertanyaan sesuai dengan masalah
|
2
|
Kecakapan
|
a.
Membeerikan umpan
balik posiif dari bahan presentasi
b.
Memberikan
masukan pada bahan presentasi yang
salah
|
3
|
Kognitif
|
a.
Memberikan
masukan tentang bagaimana menyajikan materi
b.
Memberikan
masukan dalam pemecahan masalah
|
4
|
Sikap
|
a.
Menghargai
pendapat/penyajian materi di depan kelas oleh penyaji kelompok
b.
Menghargai respon
dari penyaji kelompok dalam menjawab masalah
|
5
|
Keterampilan
|
Memberikan contoh di kelas ketika penjelasan dari
penyaji dianggap salah
|
Berdasarkan hasil proses belajar dengan model
pembelajaran perilaku, perilaku siswa dapat dilihat pada kedua kelompok
presenter dan kelompok lain sebagai berikut:
1) Hasil pengamatan siswa dapat mengungkapkan bahwa penyaji
kelompok:
(a) Sekitar 90% dari penyaji kelompok dapat menyajikan materi
baik secara lisan maupun tulisan dengan benar,
(b) Sekitar 45% dari ketua kelompok penyaji materi yang
disampaikan,
(c) Sekitar 45% dari langkah-langkah dalam urutan penyajian
konsep kelompok,
(d) Sekitar 85% dari
penyaji kelompok dapat menanggapi masalah dengan tenang dan bertanggung jawab,
(e) Sekitar 95% dari penyaji kelompok dapat menerima saran
atau pendapat dari kelompok lainnya,
(f) Sekitar 95% dari penyaji kelompok dapat menyelesaikan masalah
atau memberi contoh dalam kelas.
2) Hasil kelompok siswa tidak penyaji (peserta) dapat
terungkap juga bahwa:
(a) Sekitar 85% dari peserta memberi kelompok pertanyaan
sesuai dengan masalah,
(b) Sekitar 65% dari peserta merespon positif terhadap
kelompok penyaji,
(c) Sekitar 5% dari kelompok peserta memberikan masukan pada
bahan presentasi dianggap salah,
(d) Sekitar 3% dari kelompok peserta memberikan masukan
tentang bagaimana menyajukan bahan,
(e) Sekitar 5% dari kelompok peserta memberikan masukan
tentang langkah-langkah dalam memecahkan masalah,
(f) Sekitar 85% dari kelompok peserta menghargai
pendapat/presentasi materi yang disampaikan oleh penyaji,
(g) Sekitar 85% dari kelompok peserta menghargai jawaban dari
kelompok penyaji dalam menjawab masalah, dan
(h) Sekitar 2% dari peserta memberi contoh dalam kelas ketika
contoh dari penyaji dianggap salah.
2.
Diskusi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil
di atas, tampak bahwa penerapan model pembelajaran perilaku dapat memotivasi
siswa untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah mereka sendiri tentang
topik di nomor teori. Namun, tidak semua masalah dapat diselesaikan terutama
untuk kelompok penyaji saat mengembangkan bahan belajar di sebuah kertas. Sebelum
proses dan kelompok penyaji belajar, peserta sama-sama mempelajari materi
pembelajaran. Akan tetapi penilaian dari masing-masing belum meyakinkan.
Kemudian selama diskusi kelompok dalam proses belajar, semua masalah pada topik
dapat diselesaikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran melalui teori jenis modifikasi perilaku kooperatif dengan Number
Heads Together sebagai berikut:
1.
Langkah-langkah
yang dikembangkan dari teori jenis modifikasi perilaku belajar dengan Number
Heads Together dalam memecahkan masalah matematika terdiri dari 5 tahapan,
yaitu: (a) selection sebagai pendekatan pembelajaran kooperatif, (b) bahan
konstituante pada topik tertentu dari nomor teori dalam bentuk kertas, (c)
presentasi makalah oleh anggota kelompok di depan kelas, (d) tanggapan anggota
kelompok lain untuk presentasi materi dari kelompok yang ditunjuk, dan (e)
memberikan ringkasan atau penegasan materi dan penguatan negatif dan penguatan
positif.
2.
Model
pembelajaran perilaku dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa.
F.
KOMENTAR
KELEBIHAN
ü Hasil penelitian dijelaskan secara rinci,
ü Latar belakang membentuk piramida terbalik
KEKURANGAN
ü Rumusan masalah tidak dipisahkan dari latar belakang
ü Tidak terdapat landasan teori
ü Tabel tidak sesuai dengan kaidah penulisan tabel pada
jurnal
sangat membantu sekali kak
BalasHapusEMI