Minggu, 21 Desember 2014

Sistem Reproduksi Pada Manusia

Sistem Reproduksi


Kompetensi Dasar :
1.2 mendeskripsikan sistem reproduksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia.

  •  Reproduksi pada Manusia

Manusia melakukan reproduksi secara seksual. Reproduksi seksual manusia melibatkan alat reproduksi laki-laki dan perempuan. Alat reproduksi manusia pertama kali berfungsi pada alat pubertas. Pada manusia terjadi pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal). Pembuahan akan menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang di dalam organ tertentu pada alat reproduksi perempuan.

1.Alat Reproduksi Laki-laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari testes (testis = tunggal), epidermis, vas deferens, uretra, dan penis. Pada alat reproduksi laki-laki juga terdapat kelenjar seks,  yaitu vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper's. Vesikula seminalis menghasilkan larutan alkali (untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi perempuan) dan menyediakan fruktosa sebagai makanan sperma untuk pergerakannya. Kelenjar prostat menghasilkan larutan asam berwarna putih. Kelenjar Cowper's menghasilkan asam alkali untuk menetralkan asam dalam uretra.


Laki-laki memiliki sepasang testis. Masing-masing testis mengandung saluran-saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus menghasilkan gamet yang disebut sperma. Pada saat embrio, testis dibentuk di dalam rongga perut laki-laki. Setelah bayi laki-laki dilahirkan, testis turun ke dalam skrotum. Skrotum merupakan kulit pelindung testis yang berada di luar tubuh. 

Sperma dari testis bergerak menuju epididimis. Di dalam epididimis inilah sperma disimpan. Dari epididimis, sperma menuju vas deferens, dan selanjutnya menuju uretra. Vas deferns merupakan saluran yang menghubungkan testis dengan uretra. Dalam perjalanan menuju uretra, sperma bercampur dengan larutan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper's. Sperma dan larutan ini disebut semen. Semen selanjutnya menuju penis untuk dikeluarkan.

Penis merupakan organ kopulasi pada laki-laki. Fungsinya untuk memasukkan sperma ke dalam alat reproduksi perempuan. Penis diselimuti oleh kulit tipis. Kulit inilah yang dioperasi pada saat laki-laki dikhitan.


2.Alat Reproduksi Perempuan

Alat reproduksi perempuan terdiri dari ovarium, oviduk (saluran telur), uterus (rahim), serviks (leher rahim) dan vagina. Alat reproduksi perempuan berbentuk sedemikian rupa untuk mengasilkan ovum, menerima sperma, menyediakan kondisi cocok untuk terjadinya pembuahan, dan menyediakan tempat untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Perempuan memiliki sepasang ovarium. Ovarium terletak di dalam rongga perut. Ovarium menghasilkan gamet yang disebut sel telur (ovum). Setiap 28 hari, satu sel telur dikeluarkan dari ovarium. Keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Selanjutnya sel telur akan menuju ovum. Di dalam oviduk inilah terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.


Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Uterus berfungsi sebagi pelindung dan tempat pertumbuhan serta perkembangan embrio. Bagian dasar uterus disebut serviks (leher rahim). Serviks menghubungkan uterus dengan vagina. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan tubuh bagian luar. Vagina berfungsi sebagai jalan keluar bayi ketika dilahirkan.

Selasa, 11 November 2014

SISTEM PEREDARAN DARAH

Gambar  : Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Setelah melalui proses pencernaan, sari-sari makanan diserap oleh tubuh dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah. Tidak hanya sari-sari makanan, darah juga mengangkut oksigen, karbon dioksida, air dan zat-zat lainnya ke seluruh tubuh. Untuk itu, tubuh kita memerlukan sistem yang melakukan fungsi tersebut yang dinamakan sistem peredaran darah.

1. Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah

Organ penyusun sistem peredaran darah ada dua bagian utama yaitu meliputi pembuluh darah dan jantung.

a. Pembuluh Darah

Pembuluh darah kita terdiri atas pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pembuluh darah akan bercabang membentuk pembuluh yang lebih halus, yang disebut pembuluh kapiler. Pada bagian ujung pembuluh ini, pembuluh nadi dan pembuluh balik saling bertemu. Oleh karena itu, pembuluh darah kita merupakan pembuluh darah tertutup. Darah kita selalu beredar atau berada di dalam pembuluh darah.

1. Pembuluh Nadi

Pembuluh nadi merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh nadi paling besar adalah nadi yang paling dekat dengan jantung, disebut nadi besar (aorta). Aorta bercabang-cabang membentuk pembuluh nadi yang disebut arteri. Arteri masih bercabang menjadi nadi yang kecil disebut arteriol. Pada ujung arteriol terbentuk banyak percabangan yang sangat lembut dan membentuk anyaman pembuluh, disebut kapiler arteri.

Dari jantung keluar pembuluh nadi besar, melengkung, dan membentuk percabangan ke tubuh bagian atas dan bawah. Pada daerah ini terdapat tiga cabang pembuluh nadi yang mengalirkan darah ke bagian kepala dan tangan.

2. Pembuluh Balik

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.



Tabel Perbedaan Pembuluh Arteri dan Pembuluh Vena

b. Jantung

Jantung (bahasa Latin: cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

1. Struktur Jantung
Jantung dibagi menjadi dua rongga (rongga kiri dan rongga kanan) oleh dinding otot yang disebut septum. Dua rongga terdiri dari masing-masing dua kamar. Bilik atas disebut atrium dan yang bawah disebut ventrikel. Rongga kanan menerima darah de-oksigen dari berbagai bagian tubuh (kecuali paru-paru) dan memompanya ke paru-paru, sedangkan rongga kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru, yang dipompa ke seluruh tubuh. Mari kita membahas anatomi organ yang menakjubkan ini secara rinci.

Bagian luar Meliputi –
Perikardium: Jantung dan akar pembuluh darah utama dikelilingi dan tertutup oleh struktur seperti kantung yang disebut perikardium. Ini terdiri dari dua bagian – fibrosa perikardium luar, terbuat dari jaringan ikat fibrosa padat dan membran dalam berlapis ganda (parietal dan viseral perikardium). Serat perikardium melekat pada tulang belakang, diafragma dan bagian lain dari tubuh, oleh ligamen. Membran berlapis ganda terdiri dari lapisan dalam disebut perikardium viseral, lapisan luar disebut perikardium parietal (fusi perikardium fibrosa) dan rongga perikardial (antara dua lapisan), yang berisi cairan serous – cairan perikardial. Cairan ini membantu dalam mengurangi gesekan yang disebabkan oleh kontraksi jantung.
Dinding Jantung: Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan jaringan – epikardium luar, tengah miokardium dan endokardium bagian dalam. Fungsi epikardium luar sebagai lapisan pelindung terluar, yang mencakup kapiler darah, kapiler getah bening dan serabut saraf. Hal ini mirip dengan perikardium visceral, dan terdiri dari jaringan ikat tertutup oleh epitel (jaringan membran yang meliputi organ internal dan permukaan internal lain dari tubuh). Lapisan dalam yang disebut miokardium, yang merupakan bagian utama dari dinding jantung, terdiri dari jaringan otot jantung. Jaringan ini bertanggung jawab untuk kontraksi jantung, yang memfasilitasi memompa darah. Di sini, serat otot dipisahkan dengan jaringan ikat yang kaya disertakan dengan kapiler darah dan serabut saraf. Lapisan dalam disebut endokardium, dibentuk dari jaringan epitel dan ikat yang mengandung banyak serat elastis dan kolagen (kolagen adalah protein utama jaringan ikat). Jaringan-jaringan ikat mengandung pembuluh darah dan serat otot jantung khusus yang disebut serat Purkinje.
Bilik Jantung: Seperti yang telah dibahas sebelumnya, jantung manusia memiliki empat ruang, ruang atas dikenal sebagai atrium kiri dan kanan, dan ruang bawah disebut ventrikel kiri dan kanan. Dua pembuluh darah yang disebut vena kava superior dan vena kava inferior, masing-masing membawa darah terdeoksigenasi ke atrium kanan dari bagian atas dan bagian bawah tubuh. Atrium kanan memompa darah ini ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Ventrikel kanan memompa darah ini melalui katup pulmonal ke arteri pulmonalis, yang membawanya ke paru-paru (untuk mendapatkan kembali oksigen). Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui pembuluh darah paru, dan memompa ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid atau mitral. Ventrikel kiri memompa darah ini melalui katup aorta ke berbagai bagian tubuh melalui aorta, yang merupakan pembuluh darah terbesar dalam tubuh. Otot-otot jantung juga disertakan dengan darah beroksigen melalui arteri koroner. Atrium dengan berdinding tipis, dibandingkan dengan ventrikel. Ventrikel kiri adalah yang terbesar dari empat bilik jantung, dan dindingnya memiliki ketebalan setengah inci.
Katup Jantung: Pada dasarnya katup dalam jantung dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis – katup atrioventrikular atau kaninus dan katup semilunar. Yang pertama adalah katup antara atrium dan ventrikel, sedangkan yang kedua berada di bagian bawah ventrikel. Katup trikuspid dan bikuspid (mitral) katup atrioventrikular, dan katup paru dan aorta adalah katup semilunar. Katup ini memungkinkan darah mengalir hanya dalam satu arah dan mencegah arus balik. Jantung memompa darah manusia sekitar lima liter per menit.

2. Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
Jantung bekerja melalui menkanisme secara berulang dan berlangsung terus menerus yang juga disebut sebagai sebuah siklus jantung sehingga secara visual atau disebut sebagai denyut jantung. Melalui mekanisme berselang – selang, jantung berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian darah. Secara siklus, jantung melakukan sebuah periode sistol yaitu periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah), dan periode diastole yaitu periode yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.
Sel otot jantung melakukan kontraksi dengn tujuan untuk memompa darah yang dicetuskan oleh sebuah potensi aksi da menyebar melalui membrane sel otot. Ketika melakukan kontraksi, jantung menjadi berdenyut secara “berirama”, hal ini akibat dari adanya potensi aksi yang ditimbulkan oleh kegiatan dari jantung itu sendiri. Kejadian tersebut diakibatkan karena jantung memliki sebuah mekanisme untuk mengalirkan listrik yang ditimbulkannya sendiri untuk melakukan kontraksi dan memompa dan melakukan relaksasi. Mekanisme aliran listrik yang menimbulkan aksi tersebutdipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+ dan Ca++. Sehingga apabila didalam tubuh terjadi gangguan pada kadar elektrolit tersebut maka akan menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia.
Otot jantung menghasilkan arus listrik dan disebarkan ke jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan – cairan yang dikandung oleh tubuh. Sehingga sebagian kecil aktifitas listrik ini mencapai hingga ke permukaan tubuh misalnya pada permukaan dada, punggung atau pada pergelangan atas tangan, dan hal ini dapat dideteksi atau direkam dengan menggunakan alat khusus yang disebut dengan ElectroKardioGram (EKG). Jadi fungsi EKG adalah merekam aktifitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang muncul hingga mencapai permukaan tubuh. Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Ini disebabkan oleh karena adanya aktivitas listrik yang dapat memicu aktivitas secara mekanis, sehingga apabila terjadi kelainan pola listrik, maka biasanya juga akan disertai adanya kelainan mekanis atau otot jantung manusia.
Setiap darah yang kehabisan oksigen dan mengandung terlalu banyak darah kotor (carbondiocsida), dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar untuk menuju ventrikel kanan. Hal ini berlangsung setelah pada atrium kanan terisi darah, yang selanjutnya mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Selanjutnya dipompa melalui katub pulmoner ke dalam arteri pulmonalis dan menuju ke paru-paru. Dari paru-pari darah mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil yang disebut kapiler, dan mengelilingi kantong udara pada paru-paru dan menyerap oksigen untuk melepaskan karbondioksida guna mengalirkan darah ke dalam vena pulmonalis menju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Ketika darah berada pada atrium kiri, selanjutnya didorong menuju ventrikel kiri, da selanjutnya akan memompa darah bersih melalui katup aurta masuk ke dalam aorta yang merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia. Pada darah yang kaya oksigen tersebut kecuali pada paru-paru, maka disediakan untuk kepentingan seluruh tubuh manusia.

3. Fungsi Jantung

Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru-paru. Hal ini berarti bahwa fungsi jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa darah pada manusia. Pada saat itu jantung menyediakan oksigen darah yang cukup dan dialirkan ke seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh darih hasil metabolisme (karbondioksida). Sehingga untuk melaksanakan fungsi tersebut jantung mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan selanjutnya memompanya ke paru-paru, dengan cara darah pada jantung mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Pada jantung darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari paru-paru dipompa ke jaringan seluruh tubuh manusia.
Bertambahnya usia seseorang, akan sangat berpengaruh terhadap fungsionalitas jantung itu sendiri. Hal ini berarti karena jantung bekerja secara terus menerus selama manusia hidup, akan berpengaruh terhadap kemampuan fungsi jantung secara berangsur akan mengalami penurunan. Dan hal ini akan semakin drastis penurunan fungsi jantung apabila terdapat keadaan lain yang mempengaruhi fungsi jantung itu sendiri. Misalnya terjadi infeksi otot jantung atau selaput otot miokarditis atau perikarditis, berkurangnya oksigen karena penyempitan pembuluh darah yang menyuplainya sering disebut sebagai penyakit jantung koroner, bertambahnya massa otot karena meningkatnya tekanan, dan sebagainya.
4. Fungsi Tekanan Darah
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

Tekanan sistolik

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung.[1] Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.
Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg.

Tekanan diastolik

Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut jantung.



Jumat, 17 Oktober 2014

TEKNOLOGI REPRODUKSI

TEKNOLOGI REPRODUKSI

Secara alami, makhluk hidupp setelah dewasa mengalami reproduksi. Dengan kemampuannya bereproduksi, maka setiapa makhlik hidup mamppu mempertahankan keberlangsungan hidup jenisnya. Seiring dengan kemajuan sains dan teknologi, para ahli melakukan berbagai berbagai penelitian dalam bidang teknologi repproduksi, baik ppada tumbuhan maupun hewan.

Penerapan genetika telah banyak digunakan dalam bidang pertanian dan peternakan untuk kesejahteraan manusia. Melalui genetika, para ahli dapat memperoleh tanaman dan hewan yang bersifat unggul sehingga produksinya tinggi.


Keuntungan Pengembangbiakan Tanaman dengan Sifat Unggul

Pengembagbiakan tanaman dengan sifat unggul dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara tersebut antara lain dengan radiasi dan persilangan. Radiasi adalah penyinaran dengan sinar radioaktif. Sinar yang digunakan dapat berupa sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, sinar X. Persilangan tanaman adalah perkembangbiakan tanaman dengan mengawinkan suatu varietas tanaman dengan varietas lain. 

Penggunaan radiasi untuk pengembangbiakan tanaman didasarkan atas hubungan antara radiasi dengan materi genetik tanaman. Setelah perlakuan radiasi, biji tanaman langsung ditanam untuk selanjutnya dilakukan seleksi, pemurnian, pembuatan galur murni dan pengujian untuk memperoleh varietas unggul. Sifat unggul pada tanaman pertanian biasanya adalah tahan hama dan penyakit. Beberapa contoh tanaman padi hasil radiasi yaitu sebagai berikut.
  • Padi Atomita-3 (tahun1990), memiliki sifat berumur pendek (± 120 hari), produksi tinggi, dan tahan terhadap hama wereng cokelat.
  • Padi Atomita-4 (tahun 1991), dengan sifat seperti padi Atomita-3, umur 110-120 hari, produksi tinggi, tahan terhadap hama welerang cokelat, dan tahan terhadap bakteri tertentu.
  • Kacang hijau Camar (tahun 1991) dengan sifat berumur pendek, umur polong masak 60 hari, reproduksi tinggi, tahan terhadap penyakit busuk daun dan bercak cokelat, waktu matangnya polong cukup seragam sehingga panen dapat serempak, dan polong berada di atas daun kanopi sehingga memudahkan panen secara maksimal.
Dengan persilangan dapat diperoleh bibit unggul, misalnya tanaman yang tahan hama dan penyakit atau tanaman yang memiliki kualitas lebih baik, misalnya persilangan tanaman buah atau persilangan tanaman hias seperti anggrek. 


contoh tanaman anggrek hasil penyilangan


KLONING

Apa itu kloning? kata klon berasal dari bahasa Yunani yang berarti ranting atau tunas muda. Dalam biologi sel, klon diartikan sebagai sekelompok sel yang setiap anggota selnya  berasal dari sel tunggal. Ciri khas dari hasil klon adalah identik atau sama satu sama lainnya dan identik  dengan sel asalnya. Kloning berarti upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang secara genetik identik. Kloning dapat dilakukan pada tumbuhan maupun hewan.

Kloning pada tumbuhan. Telah kita ketahui bahwa sistem reproduksi pada tumbuhan terbagi atas dua cara, yaitu secara genetatif dan secara vegetatif yang merupakan alternatif untuk mendapatkan individu baru yang memiliki sifat sama persis dengan tanaman individu.

Perbanyakan tumbuhan secara vegetatif biasanya dilakukan dengan cara setek dan cankok. Pada masa sekarang teknologi reproduksi telah dikembangkan suatu sistem perbanyakan tumbuhan secara vegetatif yang lebih cepat dengan hasil yang lebih banyak. Cara tersebut adalah melalui sistem kultur jaringan atau kultur sel.

Prinsip dasar kultur jaringan adalah bahwa sel sebagai unit terkecil makhluk hidup memiliki kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan sel untuk menjadi individu baru. Artinya, setiap sel dari mana sel itu diambil, apabila ditempatan dalam lingkungan sesuai akan mampu tumbuh menjadi individu baru yang utuh dan lengkap (sempurna) sama dengan induknya. Sel yang terdiferensiasi tersebut tidak kehilangan informasi genetik selama mengalami diferensiasi.

Kloning dapat dilakukan dari sel-sel tumbuhan, baik akar, batang maupun daun. Sel-sel yang dibuat kloning bila ditempatkan pada media yang sesuai dapat ditumbuhkan menjadi individu baru yang sempurna.
kloning pada tumbuhan yang berasal dari sel daun

Dengan demikian,rekayasa reproduksi seperti kloning pada tumbuhan, terutama pada tanaman-tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sangat menguntungkan manusia. Melalui proses kloning dapat menghasilkan tanaman yang lebih banyak dengan waktru yang lebih singkat. Selain itu, melalui cara ini, tanaman baru juga memiliki sifat morfologi dan fisiologi yang sama persis dengan tanaman induknya. Berarti kita dapat memilih sifat-sifat yang kita inginkan. Upaya kloning pada tumbuhan juga dapat dilakukan pada tanaman langka. Jadi adanya kloning pada tumbuhan dapat meningkatkan agrobisnis (bidang dalam pertanian).

Keuntungan Perkembangbiakan Hewan dengan Sifat Unggul

Dengan melihat sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh hewan ternak, melalui penyilangan buatan dapat diperoleh kualitas ternak yang lebih baik. Kualitas ternak yang lebih baik, mislanya produksi daging dan susu kualitas tinggi. Penyilangan buatan pada hewan ternak misalnya pada sapi dan kambing. Penyilangan dilakukan dengan cara inseminasi buatan (kawin suntik).

Inseminasi buatan adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma ternak jantan yang telah diproses ke dalam alat khusus.

Inseminasi buatan memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
  • Memperbaiki kualitas ternak
  • Tidak mengharuskan ternak jantan unggul dibawa ke tempat yang dibutuhkan, sehingga dapat mengurangi biaya
  • Mengoptimalkan penggunaan ternak jantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lama
  • Meningkatkan angja kelahiran dengan cepat dan teratur
Inseminasi buatan telah dilakukan pada sapi bali dan sapi perah. Sapi bali memiliki sifat-sifat unggul antara lain dagingnya berkualitas tinggi, daya adaptasi terhadap lingkungan baik, sehingga perumput yang baik, dan dapat berkembangkan dengan baik meskipun tingkat pakannya rendah. Sedangkan sapi perah memiliki bibit yang berasal dari Amerika dan Belanda. Sapi perah menghasilkan produksi susu yang lebih baik.
(a)

(b)

Gambar. (a) sapi bali dan (b) sapi perah

Tujuan pengembangbiakan tumbuhan dan hewan yang memiliki sifat-sifat unggul terutama untuk meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kualitas ternak.

Kloning pada hewan. Hewan juga memiliki sifat totipotensi. Tetapi sifat totipotensi yang dimiliki oleh hewan lebih rendah daripada tumbuhan. Namun demikian, hewan tingkat tinggi yaitu pada fase embrio (fase blastula) memiliki daya totipotensi yang tinggi. Pada fase blastula, sel-sel yang tumbuh belum melakukan diferensiasi.

Kloning pada hewan jauh lebih sulit dibandingkan kloning pada tumbuhan. Secara teoritis kloning pada hewan tingkat tinggi (vertebrata) dapat dilakukan, dengan prinsip sebagai berikut.
Teknik kloning mula-mula dilakukan pada katak. Teknik ini dilakukan oleh John Gurdon (biologiwan dari Oxfod univercity) pada tahun 1970. Sel telur katak yang belum dibuahi,  intinya diambil(dirusak) sehingga diperoleh sel telur tanpa inti. Kemudian inti pada sel tersebut digantikan dengan inti yang berasal dari sel tubuh (bukan dari sel kelamin). Dalam percobaan ini, sel tubuh berasal dari inti sel usus katak betina sejenis. Selanjutnya terbentuklah individu baru yang berasal dari sel telur yang mengandung inti sel usus. Selanjutnya zigot tersebut dipelihara di medium pembiakan sehingga tumbuh menjadi beberapa individu katak yang identik dan semuanya betina. Jadi individu-individu katak yang baru yang dihasilkan tersebut memiliki susunan genetik yang identik dengan pendonor inti sel usus. Secara teoritis sel donor inti dapat diperoleh dari sel kulit, saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan lain-lain. Dengan demikian, kloning pada individu terjadis secara aseksual dan bukan secara seksual.

Berdasarkan  prinsip tersebut, maka dapat dilakukan kloning pada semua vertebrata. Bahkan beberapa hewan selain katak, juga telah berhasil dilakukan kloning, misalnya tikus dan domba.

Kloning sebenarnya merupakan rekayasa genetika. Rekayasa genetika ataupun manipulasi teknik dalam genetika ini digunakan untuk mendapatkan sifat-sifat yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tidak menutup kemungkinan, kloning juga dapat dilakukan pada manusia. Namun demikian, kloning pada manusia harus dipertimabangkan benar-benar aspek etika, moral, dan agama karena dampaknya sangat berpengaruh pada aspek sosial-budaya umat manusia.







Rabu, 08 Oktober 2014

PART 2 - ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

CIRI -CIRI PECANDU NARKOBA

Bagi masyarakat awam, pecandu narkoba tidak mudah dikenali. Hal itu disebabkan para korban pecandu narkoba berusaha untuk menyembunyikan kecanduannya. Secara umum, ciri - ciri pecandu narkoba adalah sebagai berikut :
  1. Ditinjau dari segi kesehatan dan emosi, banyak menguap walaupun tidak mengantuk, batuk atau pilek berkepanjangan, sering pusing, otot kaku, suhu tubuh tidak normal (merasa demam), diare, perut melilit, mata sering berair, dan berwarna merah, sesak napas, takut air, mudah tersinggung, mulut berbau, agresif yang ditandai sering berkelahi, mabuk, sering mendengarkan musik keras-keras, dan emosi tidak stabil.
  2. Ditinjau dari segi perubahan sikap pribadi, sering menyendiri (menghindari dari pergaulan), menunjukkan sikap acuh, suka ingkar janji, malas mengurus diri, banyak menghabiskan waktu di kamar mandi, bersikap defensif dan penuh kebencian jika ditanya, mudah bertindak dan bersikap kasar kepada orang lain, sering berbohong,sering terlibat dengan tindak kriminal (mencuri, mencopet, dan merampok).

PEMANFAATAN ZAT ADIKTIF dan PSIKOTROPIKA

Narkoba banyak mendatangkan kerugian bagi penggunanya. Walaupun demikian, narkoba sangat diperlukan dalam bidang kesehatan. Biasanya, narkoba digunakan sebagai obat anestesi (obat bius). Penggunaan narkoba dilakukan jika keadaan mendesak. Beberapa obat-obatan yang tergolong narkoba antara lain sebagai berikut :
  1. Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri hebat yang tidak dapat dihilangkan dengan obat antinyeri biasa. Jika rasa nyeri semakin hebat, dosis morfin juga makin meningkat. Jika diberikaan dalam dosis kecil (5% - 10%) kepada penderita nyeri atau gelisah dan tegang, morfin menimbulkan euforia, yaitu rasa sangat senang. Morfin juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pasien yang dibius sebelum operasi.
  2. Heroin (diasetilmorfin), terutama digunakan untuk mengurangi refleks batuk yang lebih kuat dari pada morfin. Dalam dosis 2 mg dapat menghilangkan refleks batuk.
  3. Bartiturat (pentobarbital atau secobartital) sering digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi.
  4. Amfetamin, digunakan untuk mengurangi depresi yang disebabkan oleh obat penghambat susunan saraf pusat (analeptik). Penggunaan amfetamin dapat menghilangkan anestesi dari barturat, dapat menimbulkan bertambahnya kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk dan lelah, menambah keyakinan diri, lebih berkonsentrasi, dan euforia.
  5. Meperidine (sering disebut petidin, demerol, atau dolantin), digunakan sebagai analgesia. Obat jenis ini tidak efektif untuk batuk atau diare dan memiliki daya kerja yang lebih pendek daripada morfin.
  6. Metadon digunakan sebagai analgesia bagi penderita nyeri dan digunakan untuk terapi korban narkoba.

MENGHINDARKAN DIRI dari PENGARUH ZAT ADIKTIF dan PSIKOTROPIKA

Sebagai pelajar kamu harus menjauhi narkoba sedini mungkin. Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, kamu dapat melakukan hal-hal berikut :
  1. Tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Iman dan Takwa yang kuat akan menjadi benteng dari pengaruh buruk, termasuk godaan mengonsumsi narkoba.
  2. Jangan sekali-kali mencoba mencicipi narkoba. Pengguna narkoba biasanya dimulai dari sekedar mencoba. Berawal dari mencoba akhirnya menjadi ketagihan. Hal itu biasanya terjadi karena pengaruh teman. Oleh karena itu, kamu harus pandai-pandai memilih teman.
  3. Berusahalah untuk selalu berkomunikasi dengan keluarga. Segala permasalahan yang kamu hadapi hendaknya kamu diskusikan dengan keluarga, bapak, ibu, dan keluarga lainnya. Dengan komunikasi di dalam keluarga, masalah yang berat pun dapat terasa ringan.
  4. Ikut aktif mengawasi peredaran narkoba. Jika mengetahui ada orang yang menggunakan atau menjual narkoba, kamu harus cepat-cepat melaporkan kepada yang berwajib.




Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dan Penanggulangannya

Zat adiktif dan psikotropika sangat berguna untuk pengobatan. Namun, penyalahgunaannya sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kecanduan dan penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kematian. Dengan kata lain, orang yang menggunakan zat adiktif dan psikotropika telah membunuh dirinya sendiri secara perlahan.

Karena dapat menimbulkan kecanduan, para pemakainya dapat melakukan apa saja untuk mendapatkan obat yang diinginkannya. Hal ini tentu menimbulkan masalah bagi dirinya dan orang sekitarnya. Beberapa masalah itu antara lain sebagai berikut :
  1. Pecandu akan kekurangan gizi, tidak segar, mata cekung, dan tatapan matanya kosong.
  2. Pecandu narkoba sering mengalami sakit karena kekurangan gizi. Penyakit yang umum dialami adalah radang, terutama kulit, alat pernapasan, dan saluran kemih. Pemakai alkohol dapat mengalami gangguan lambung. Perokok dapat mengalami gangguan kerongkongan dan paru-paru. Pengisap obat dapat mengalami pembengkakan saluran napas di hidung. Obat yang disuntikkan dapat merusak pembuluh darah dan peradangan meluas keseluruh tubuh.
  3. Pecandu sering mengalami masalah kejiwaan, misalnya daya ingat lemah, kepribadian terganggu, sukar bergaul, mudah marah, gelisah, dan menjauh dari lingkungan sosial.
  4. Obat-obat itu berharga mahal sehingga pemakainya akan menjual apa saja yang dimilikinya. Jika barang-barangnya telah habis, para pecandu tidak segan-segan mengambil milik orang lain.
  5. Pemakaian jarum suntik yang bergantian oleh para pecandu dapat menimbulkan infeksi dan penularan penyakit.


Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika

Zat adiktif dan psikotropika (narkoba) sangat berbahaya jika disalahgunakan. Zat adiktif dan psikotropika boleh digunakan untuk pengobatan dan harus di bawah pengawasan dokter yang berwenang.

Masalaha penyalahgunaan narkoba menjadi masalah yang kompleks sehingga tidak mudah ditangani. Penanganannya harus melibatkan banyak pihak, anatara lain keluarga, sekolah, dan Badan Koordinasi Pelaksana (Bakolak).

Anak-anak yang hidup dalam keluarga yang kurang harmonis banyak yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, pengobatan dan rehabilitasi korbhan narkoba harus dimulai dari keluarga. Korban narkoba jangan dikucilkan dari keluarga. Akan tetapi, keluarga harus memerhatikan korban narkoba dan memberikan pengertian mengenai akibat buruk yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba. Jika korban diobatkan kerumah sakit atau pusat rehabilitas, keluarga harus memberikan pengertian kepada korban sehingga ia sadar dalam menjalani pengobatan dan rehabilitasi. Dengan demikian, diharapkan korban tidak terjerumus lagi setelah sembuh.

Jika korban seorang siswa, pihak sekolah harus bertindak bijaksana. Pihak sekolah jangan langsung menghukum siswa. Pihak sekolah harus menyelidiki penyebab siswa terlibat narkoba dan mengkonfirmasikan hasil temuannya dengan pihak keluarga. Korban narkoba harus diperlakukan seperti orang sakit yang membutuhkan pertolongan bukan penjahat yang harus mendapat hukuman.

Selasa, 07 Oktober 2014

Zat Adiktif dan Psikotropika

Pengertian Zat Adiktif dan Psikotropika

contoh zat adiktif dan psikotropika





Banyak obat jenis NAPZA beredar di pasaran, misalnya ganja, sabu-sabu, ekstasi, dan pil koplo. Penyalahgunaan obat jenis NAPZA sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan saraf, mengakhibatkan ketagihan, dan ketergantungan. Karena mempengaruhi susunan saraf, NAPZA menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi, dan kesadaran.

ketagihan adalah gejala untuk terus menerus memakai atau menggunakan karena sangat membutuhkan. ketagihan merupakan gejala fisik dan mental yang ditandai dengan tubuh merasa sakit antara lain sembelit, muntah-muntah, kejang-kejang, dan badan menggigil pada saat tidak memakai atau menggunakan NAPZA. jika sudah parah, ada yang menjerit-jerit histeris, menggigit jari,dan berperilaku seperti orang gila. Keadaan ini dikenal dengan nama sakau.

Ketergantungan merupakan sindrom  atau kumpulan fenomena fisiologis (lahiriah), perilaku, dan kognitif kareana penggunaan psikoaktif dan kesulitan mengendalikan perilaku serta timbul toleransi untuk meningkatkan dosisi hingga dosis keracunan dan bahkan sampai over dosis yang dapat menyebabkan kematian.

NAPZA merupakan obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman (sintetik  atau semisintetik) yang jika dimakan, diminum, diisap/dihirup. dimasukkan (disuntikkan) ke dalam tubuh dapat menurunkan kesadaran atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Menurur UU No.5 tahun 1997, psikotropika meliputi ekstasi dan sabu-sabu (mengandung bahan aktif amfetamin), LSD, obat penenang/obat tidur, obat antidepresi, dan antipsikosis.

Menurut UU No.22 tahun 1997, narkotika meliputi golongan opiat (heroin, morfin, dan madat), golongan kanabis (ganja dan hashish), dan golongan koka (kokain dan crack).

Dampak Negatif Zat Psikotropika

Berdasarkan fungsinya, obat psikotropika dibedakan menjadi tiga, yaitu obat stimulan, obat depresan, dan obat halusinogen.
  • Obat stimulan (obat perangsang) adalah obat yang merangsang sistem saraf sehingga orang yang menggunakannya merasa lebih percaya diri dan selalu waspada. contoh obat jenis adalah kafein, nikotin, dan kokain.
  • Obat depresan (obat penenang) adalah obat yang dapat menekan sistem saraf sehingga pemakainya merasa mengantuk dan tingkat kesadarannya turun. Contoh obat jenis ini adalah alkohol dan barbiturat.
  • Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan pikiran pemakainya. Orang yang memakai obat ini akan berhalusinasi, yaitu melihat atau mendengar sesuatu  yang tidak nyata dan membuat sensasi yang tidak biasa. Contoh obat jenis ini adalah LSD ( Lysergic acid diethylamide) dan mariyuana.
orang yang menggunakan obat psikotropika akan mengalami gangguan sistem saraf, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Narkotika dapat menghilangkan rasa sakit dan membuat sensasi sehingga pemakainya merasa senang karena tidak terganggu dengan masalah yang sedang dihadapinya. Namun penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kematian.
  • kokain dapat digunakan untuk pembius lokal. kokain bersifat stimulan terhadap sistem saraf sehingga dapat meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan. Namun, efek penggunaan kokain hanya sementara dan biasanya diikuti dengan perasaan tertekan dan takut (depresi). Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian. Jika penggunaannya tiba-tiba dihentikan, pecandu akan menderita penyakit dengan tanda kejang-kejang, muntah, diare, berkeringat, dan sukar tidur.
  • Morfin dapat menghilangkan rasa sakit. Namun, morfin menyebabkan rasa lesu, perasaan ngantuk, kebingungan, perasaan kebahagiaan yang berlebihan (euforia), dan gangguan pada sistem pernapasan.
  • ekstasi dapat menimbulkan perasaan segar dan penuh energi sehingga pemakaiannya tidak merasa mengantuk. Namun, pemakai obat ini mengurangi keinginan untuk minum sehingga dapat mengalami dehidrasi. Penggunaan dalam waktu lama menyebabkan kehilangan daya ingat dan kemampuan menggerakkan badan.


Kamis, 29 Mei 2014

Belajar dan pembelajaran

BELAJAR


Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003).

Belajar adalah suatu proses kegiatan yang menimbulkan kelakuan baru atau merubah kelakuan lama sehingga seseorang lebih mampu memecahkan masalah dan menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi yang dihadapi dalam hidupnya (Sahabuddin, 1997).

Belajar pada manusia merupakan suatu proses psikologis yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bersifat konstan/menetap.Perubahan-perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru yang segera nampak dalam perilaku nyata (Winkel, 1991).

Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap (Gredler, 1991).

Belajar adalah suatu perkembangan dari seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar itu perubahan-perubahan bersifat psikis (Hamalik, 1983).

Secara luas, belajar diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Secara sempit, belajar diartikan sebagai usaha penguasaan materi pelajaran.

Dilihat dari ciri-ciri belajar, yaitu: a) perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar bukan perubahan tingkah laku karena proses kematangan, b) perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar bukan karena perubahan kondisi fisik, c) hasil belajar bersifat relatif menetap (Tirtaraharja dalam Abd. Haling, 2004)

Ciri-ciri belajar dapat dilihat dari perubahan tingkah laku, yaitu: a) perubahan terjadi secara sadar, b) perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, c) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, d) perubahan dalam belajar bukan sementara, dan f) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2003).

Tujuan belajar berarti apa yang ingin dicapai dalam kegiatan belajar. Untuk itu, dalam pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang lebih kondusif melalui kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan  belajar tertentu pula. Tujuan belajar untuk pengembangan nilai psikomotor, tentu memerlukan penciptaan lingkungan yang berbeda dengan sistem yang dibutuhkan untuk tujuan belajar pengembangan kognitif atau efisien dan tujuan belajar lainnya.

Pada dasarnya belajar pada diri manusia, merupakann suatu kegiatan yang yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan serta sasaran yaitu: a) tujuannya mengubah tingkah laku kearah yang lebih berkualitas, b) sasarannya meliputi tingkah laku penalaran (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif).

Sadirman (2004) mengemukakan bahwa pada dasarnya tujuan belajar terdapat tiga jenis, yaitu: a) untuk mendapatkan pengetahuan, yaitu suatu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi anak untuk memperoleh pengetahuan dan kemampuan berpikir. sistem yang digunakan dapat berupa presentasi atau pemberian tugas maateri pelajaran. b) untuk penanaman konsep dan keterampilan, yaitu suatu cara belajar menghadapi dan menangani objek-objek secara fisik dan psikis. Pencapaian yang dapat dilakukan adalah dengan cara pendemonstrasian, pengamatan, dan pelatihan, c) untuk pembentukan sikap, yaitu suatu kegiatan untuk menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak. Pencapaian tujuan ini, dengan cara pemberian contoh perilaku yang perlu ditiru dan tidak, dengan mengarahkan anak dalam kegiatan mengamati, meniru, dan mencontoh.


Daftar Pustaka
Abd. Haling, 2004. Belajar dan Pembelajaran: Makassar. FIP-UNM.
Gredler, Margaret E. Bell. 1991. Belajar dan Membelajarkan (Penerjemah, Munandir). Jakarta: PAU-UT dan CV. Rajawali Press.

Selasa, 20 Mei 2014

Ilmu_Penting

TUMBUHAN PAKU


Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembab. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan floem).

Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. 
Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunannya daun paku dibedakan menjadi mikrofil dan  makrofil. Dimana daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel. Sedangkan daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan baik.

Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi dua, yaitu daun tropofil dan daun sporofil. Dimana daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Sedangkan daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.

Spora dibentuk di dalam sporangium (kotak spora) yang terkumpul di dalam suatu badan yang disebut sorus yang terletak di bawah permukaan daun sporofil, berupa bintik-bintik kuning, cokelat, atau cokelat kehitaman. Sewaktu masih muda, sorus dilindungi oleh selaput tipis yang disebut indisium.

Reproduksi Tumbuhan Paku


Reproduksi tumbuhan paku berlangsung secara metagenesis. Reproduksi vegetatif dengan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh tumbuhan paku. Jadi, tumbuhan paku merupakan tumbuhan dalam fase sporofit (penghasil spora). Reproduksi generatif terjadi melalui peleburan antara spermatozoid dan ovum yang dihasilkan oleh protalium. Jadi, protalium yang berbentuk talus merupakan fase gametofit (penghasil  gamet).

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan atas 3 golongan, yaitu :
  • Paku homospora (isospora), yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu macam ukuran spora. Contoh: Lycopodium sternum (paku kawat)
  • Paku heterospora (anisospora), yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu mikrospora (berkelamin jantan yang berukuran kecil) dan makrospora (spora berkelamin betina yang berukuran besar). Contoh: Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella (paku rane).
  • Paku peralihan, yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, tetapi jenis kelaminnya berbeda. Satu berjenis kelamin jantan dan yang lain berjenis kelamin betina. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).
Sedangkan menurut penggolongan dalam taksonomi, tumbuhan paku dibagi kedalam  beberapa divisi, yaitu:
  • Paku kawat (Lycophyta), memiliki daun yang kecil, tidak bertangkai, batang menyerupai kawat dengan akar yang bercabang. Sporangium terdapat pada sisi daunn yang berkumpul membentuk kerucut yang disebut strobilus. Contoh: Lycopodium clavatum, Lycopodium sp. (paku tanduk rusa) dan selaginela sp.
  • Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis paku yang berdaun kecil seperti selaput dan tersusun melingkar. Batangnya mirip daun cemara berongga, dan tumbuh tegak. Umumnya jenis paku ini hidup di dataran tinggi. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).
  • Paku purba (Psilophyta), sebagian besar jenisnya telah punah. Tumbuhan ini belum memiliki daun dan akar batangnya bercabang menggarpu dengan sporangium terdapat pada ujung cabangnya, dan telah memiliki berkas pengangkut. Contoh: Psilotum nodum, Rhynia major.
  • Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis paku yang banyak dijumpai. Umumnya disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar dan mudah menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil. Contoh: Azolla pinnata (paku sampan), Marsilea crenata (semanggi), Adiantum cenuatum (suplir) dan Asplenium nidus (paku sarang burung).